Monday, May 21, 2012

Tentang Boa dan Sebuah Topi

Beberapa hari yang lalu saya sempat menyinggung buku The Little Prince. Karya seorang pilot asal Prancis, Antoine de Saint Exupéry ini cukup fenomenal. Sekilas tampak seperti buku anak-anak, tapi ternyata buku ini lebih 'berat' dari kelihatannya. Bahasa yang digunakan pun penuh dengan kiasan, membuat kita berpikir dulu untuk mengira-ngira maksud di dalamnya.


Sebenarnya saya pengen nulis lebih banyak, tapi mata sudah agak ngantuk jadi dipersingkat saja ya..hehe...Ada beberapa hal yang menarik dari buku The Little Prince ini, salah satunya ketika salah satu tokoh utama bercerita pengalamannya saat kecil. Ia berusaha menggambar boa yang memakan gajah.



Kira-kira gambarnya seperti di atas. Setelah itu ia begitu bersemangat menunjukkan gambar tersebut pada orang dewasa. Namun, tak ada yang sependapat dengan dirinya. Semua mengira gambar itu adalah topi. Ya, hanya sebuah topi. Namun, ia tak putus asa. Kembali ia mencoba menggambar boa tampak dari dalam tubuhnya sehingga si gajah terlihat utuh lengkap dengan belalai dan gadingnya. Lagi-lagi orang dewasa tak tertarik dengan karya tersebut, dan justru menyuruh si anak tak menggambar hal-hal yang aneh lagi.
Ada pula kisah pangeran kecil yang berpetualang dari satu planet ke planet lain. Planet-planet kecil yang cukup dihuni oleh satu orang saja. Suatu kali ia bertemu raja yang selalu ingin berkuasa. Namun, berkuasa dari siapa? Ia tak memiliki rakyat sama sekali. Pernah juga si pangeran bertemu seorang pemabuk. Tiap harinya ia membuat dirinya mabuk agar bisa melupakan sesuatu. Apa yang ingin ia lupakan? Kenyataan bahwa dirinya pernah mabuk (sungguh memusingkan sekali). Tak lupa pangeran juga bertemu dengan seseorang yang sangat kaya, merasa memiliki seluruh bintang yang ada di jagad raya. Dalam perjalanannya ini, pangeran kecil kerap melontarkan kalimat singkat, "orang dewasa aneh sekali".


Saya sangat setuju bahwa buku "The Little Price" ini sangat menarik. Sedari awal saja kita sudah disuguhi begitu berbedanya pemikiran orang dewasa dan anak-anak. Bagaimana anak-anak berusaha membebaskan imajinasinya, tapi mereka harus berhadapan dengan masyarakat umum yang sudah terbiasa dengan standar. Tentu tidak semua orang seperti itu. Saya sendiri berharap semoga saya masih bisa memiliki cukup imajinasi untuk mengatakan dengan mantap, "ya, boa itu makan gajah yang besar sekali. Bagaimana bisa, apa ia terpisah dari kawanannya?" :)

2 comments:

  1. Lulut.......... ^^ thx 4 the resume

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaa, intan PP ya? sama-sama, makasih udah mampir...baru baca bukunya apa?

      Delete