Kalau kemarin edisi buku impian, sekarang saya punya daftar
yang lain: pertunjukan impian. Walaupun belum banyak wira-wiri, saya cukup suka
nonton pertunjukan, baik drama musikal, konser, sendratari, orkestra, sampai
wayang dan lainnya. Hampir sama seperti kemarin, kali ini adalah daftar
pertunjukan yang belum sempat saya tonton. Cukup dua dulu saja, dan nggak jauh-jauh, masih di Indonesia. Mari disimak…
Sendratari Ramayana
Lama sekali hidup di Jogja, saya belum pernah sekalipun
nonton Sendratari Ramayana. Salah sendiri ya? Padahal di Purawisata sendratari
ini dipertunjukkan setiap malam, tidak pernah absen sekalipun. Selain
Purawisata, Candi Prambanan adalah tempat pertunjukan sendratari ini. Cerita
berpusat pada Rama, Shinta, juga Hanoman. Untuk lebih jelasnya di google pasti
banyak :p Saya selalu penasaran dengan pertunjukan yang menggabungkan banyak
hal, seperti halnya Sendratari Ramayana yang menyuguhkan musik gamelan, gerak
tari, sinden, plus akrobat. Semoga dalam waktu dekat bisa nonton ya. Ayo dong
UKJGS, kapan ada tiket hemat Sendratari Ramayana lagi? :))
Papermoon Puppet Theatre
Sudah lama saya ingin nonton pertunjukan teater boneka ini.
Terutama waktu pementasan berjudul “Secangkir Kopi dari Playa” Desember 2011 lalu.
Saya sudah berniat beli tiketnya hingga beberapa hari kemudian saya harus
menerima kenyataan kalau tiketnya sudah SOLD OUT. Ada beberapa alasan yang
bikin saya pengen banget nonton pertunjukan ini:
- Maksimal penonton dalam sekali show 20 orang. Seperti private show, menawarkan suasana lebih hangat dan akrab.
- Tempat pertunjukan: rahasia. Ini niii yang bikin penasaran banget! Jadi skenario kalau kita mau nonton “Secangkir Kopi dari Playa” adalah beli tiket, kumpul di Kedai Kebun Forum. Kemudian, kita akan dijemput untuk bersama-sama menuju tempat pertunjukan yang merupakan toko barang antik. What a unique and brilliant idea!
- Kisahnya a true love story. Iya, kisah yang diangkat oleh Papermoon ini adalah kisah nyata. Bercerita tentang Pak Wi, seorang mahasiswa teknik UGM yang mendapat beasiswa kuliah di Rusia pada tahun 1960-an. Ia berjanji akan segera menikahi kekasihnya kalau sudah pulang nanti. Namun ternyata kerusuhan membuat Pak Wi tidak bisa pulang hingga beliau berusia hampir 70 tahun. Selama itu pula ia tidak pernah menikah, karena terus memegang janji kepada kekasihnya. Kisah Pak Wi ini sangat terkenal, sampai-sampai ada yang menggalang solidaritas untuk membantu Pak Wi menemukan kekasihnya dulu.
Masih berharap bisa nonton pertunjukan ini. Semoga lain waktu “Secangkir Kopi dari
Playa” dipentaskan lagi. Atau saya juga nggak keberatan nonton judul lain dari
pertunjukan Papermoon Puppet.
ini dia posternya More information about Papermoon Puppet: link |
No comments:
Post a Comment