Wednesday, May 9, 2012

Kalau Pulang ke Mantren...

Tahun lalu saya KKN di Mantren, Magetan. Sudah setengah tahun lebih sepertinya nggak ke sana. Dan sepertinya sudah lama juga nggak kumpul-kumpul seperti ini...


Seperti tim KKN pada umumnya, saya dan teman-teman bertemu orang-orang baru di lokasi KKN. Dalam tim KKN pun yang awalnya canggung akhirnya berkegiatan bersama setiap hari. Setiap hari, hampir dua bulan, bersama-sama. Jadi rasanya nggak berlebihan kalau postingan ini saya masukkan dalam label keluarga. Memang saya belum tahu kapan bisa ke Mantren lagi. Jadi sekarang berandai-andai dulu saja deh. Kalau pulang ke Mantren, saya pengen....

Menengok TPA Al-Kautsar
Ini TPA yang ada di subunit saya. Tiap sore saya dan teman-teman satu subunit bergantian untuk datang ke TPA ini, membagi waktu dengan kegiatan lain. Alasan pengen ke sini lagi, yang pasti saya kangen banget sama anak-anaknya. Nggak apa-apa kok ke sana sekadar ikut bilang, "masjid, jama'ah, takbiratul ihram, ruku', sujud, attahiyat akhir, salam kanan, salam kiri, berdoa dimulai". Koor seperti ini selalu ada, setiap sore, diucapkan kalau mau berdoa. Atau saya juga nggak keberatan ikut menyanyi, "pertama aku cinta pada Allah". *prok prok prok*
Kalau ini pas Minggu Ceria
Menjenguk Biogas Milik Pak Slamet
Dirancang agar jadi sumber energi alternatif yang bisa digunakan sehari-hari. Instalasinya sendiri ada di dekat kandang sapi milik Pak Slamet, salah satu warga. Jauh-jauh ke Magetan mau nengokin kandang? Haha, biogas ini salah satu proyek besar yang direncanakan oleh unit saya, dikerjakan di subunit saya. Hampir tiap hari kami ke sana, mengerjakan apa yang harus diselesaikan. Bernyanyi, main tebak-tebakan, foto-foto, ber-haha hihi, bagi-bagi tugas. Semua dilakukan di kandang. Jadi gimana mungkin tempat kecil ini nggak memorable buat saya? :p


Dan satu lagi yang pengen saya ulang adalah:
MAKAN BAKSO MAGETAN !!
Sebelumnya maaf ya, abis ngomongin kandang tiba-tiba pindah makanan. Tapi memang, bakso Magetan adalah salah satu favorit saya. Penampakannya biasa saja, tapi dagingnya jauh lebih terasa dari bakso yang pernah saya coba. Enak pokoknya. Baik yang beli di warung atau berhenti di depan pondokan, sama-sama enak. :9


Nggak usah banyak-banyak, cukup tiga poin saja. Terakhir, saya kasih oleh-oleh dari Pak Slamet. Waktu kami mau mulai mengerjakan biogas, Pak Slamet mengatakan sesuatu yang selalu saya ingat. Kira-kira kalau di-translate Bahasa Indonesia seperti ini, "silakan kalau mau berkegiatan di sini (kandang dan sekitarnya). Kalau buat belajar, percobaan, boleh-boleh saja." Menyenangkan sekali mendapati warga yang sangat mendukung kegiatan-kegiatan kami. Jadi teman-teman, kapan kita ke Mantren lagi? :p

No comments:

Post a Comment