Beberapa waktu yang lalu saya dan beberapa teman pergi ke
Garut untuk menghadiri pernikahan seorang sahabat. Meski hanya dua hari di
sana, kami punya cukup waktu untuk menjelajahi salah satu kabupaten di Jawa
Barat ini. Berbekal petunjuk singkat mengenai angkutan umum yang harus kami
gunakan, kami bisa menuntaskan keinginan berkunjung ke beberapa tempat wisata
di kabupaten yang terkenal dengan dombanya ini. Inilah daftar tempat-tempat yang kami kunjungi di sana, selamat
membaca…
Pemandian Air Panas
Lembur Kuring
Tempat wisata ini memang tak terlalu luas, seperti kolam
renang kebanyakan. Namun kesan tersebut akan hilang kalau kita sudah berkenalan
dengan air di tempat wisata ini. Air yang mengisi kolam renang Lembur Kuring
berasal dari mata air panas alami. Karena bebas kaporit, airnya terasa sangat
ringan, nyaman sekali. Cocok jika kita
ingin bersantai sebentar sambil melepas lelah. Ditambah lagi kita akan disuguhi
pemandangan bukit-bukit berjajar di sekeliling pemandian air panas ini. Untuk
menikmati hangatnya air di Lembur Kuring, kita cukup menyisihkan Rp 8.000,00.
Tips-nya cuma satu: jangan ke sana sewaktu matahari sedang berada tepat di atas
kita. Kita akan terlena dengan air kolamnya hingga tak sadar kalau kulit mulai
terbakar.
Situ Bagendit
Situ (danau) Bagendit, ya tempat wisata kedua adalah danau
di wilayah Kabupaten Garut. Nama Situ Bagendit diambil dari legenda yang ada di
tempat wisata ini, silakan ditengok di sini. Di sekeliling danau ada taman
bermain yang memang tidak terlalu luas, tapi lumayan lah. Ayunan, perosotan,
kereta mini, dan tidak lupa penjual-penjual mainan yang berjajar. Untuk
danaunya sendiri, selain bisa jadi pemandangan, kita juga bisa sejenak
mengarungi Situ Bagendit ini. Ada dua pilihan, naik sepeda air (perahu bebek)
dengan muatan dua orang, atau rakit beramai-ramai maksimal delapan orang.
Sediakan uang Rp 15.000,00 jika kita memilih sepeda air, maka kita bisa sepuasnya mengarungi danau ini.
Sedangkan harga sewa untuk rakit Rp 35.000,00 dengan durasi dua jam. Di tengah
perjalanan, kita bisa berhenti untuk mampir di warung kopi tengah danau. Unik
bukan? Biaya masuk obyek wisata ini pun cukup terjangkau, Rp 3.000,00.
Mengarungi danau dengan sepeda air |
Warung terapung |
Chocodot
Kalau yang satu ini adalah tempat belanja oleh-oleh khas Garut.
Produk andalannya, coklat isi dodol. Kuliner ini memang banyak ditemui di
sepanjang jalan, tapi karena salah seorang teman sudah browsing sewaktu masih di Jogja, jadi kami fokus untuk mengunjungi
Chocodot. Coklat isi dodol bisa dibilang merupakan cara unik untuk
mempertahankan kudapan khas Garut, yaitu dodol, dengan lebih modern karena
berbalut coklat. Dibungkus dengan menampilkan informasi menarik tentang Garut, dalam
coklat batangan kita akan menemukan sepotong dodol sebagai penanda sisi
tradisional kuliner ini. Selain bungkusnya yang menarik, Chocodot juga tersedia
dalam berbagai varian rasa: dodol buah, dodol kopi, coklat putih, dan lain
sebagainya. Selain coklat dodol, brownies isi dodol merupakan pilihan lain yang
cukup menarik di gerai oleh-oleh ini.
Boleh ya nampang dikit... :p |
Sebenarnya masih banyak tempat wisata di Garut yang menunggu
untuk dikunjungi. Namun, berhubung perjalanan ini memang direncanakan sebagai short trip, maka kami harus menahan
keinginan itu. Sedikit tambahan, sewaktu menjelajahi jalanan kabupaten ini saya
sempat heran karena hampir tidak pernah menemukan lampu merah, bahkan di
simpang lima sekalipun. Ternyata, di Garut memang hanya ada dua lampu merah! Hebatnya,
kendaraan-kendaraan di sana bisa tertib tanpa harus terlalu sering membunyikan
klakson. Menarik sekali…. Semoga lain kali bisa berkunjung ke sana lagi. Dan
semoga tulisan ini bisa menambah sedikit referensi untuk menjejakkan kaki. :D
hey, mention my name as the browser person boleh lho...! :p
ReplyDeletepenting gitu? :p
Deleteiya dong, sebagai penunjuk kalau aku masih eksis :p
Delete