Thursday, May 3, 2012

Berkenalan Dengan Rumah Domba Kebanggaan


Beberapa waktu yang lalu saya dan beberapa teman pergi ke Garut untuk menghadiri pernikahan seorang sahabat. Meski hanya dua hari di sana, kami punya cukup waktu untuk menjelajahi salah satu kabupaten di Jawa Barat ini. Berbekal petunjuk singkat mengenai angkutan umum yang harus kami gunakan, kami bisa menuntaskan keinginan berkunjung ke beberapa tempat wisata di kabupaten yang terkenal dengan dombanya ini. Inilah daftar tempat-tempat yang kami kunjungi di sana, selamat membaca…

Pemandian Air Panas Lembur Kuring
Tempat wisata ini memang tak terlalu luas, seperti kolam renang kebanyakan. Namun kesan tersebut akan hilang kalau kita sudah berkenalan dengan air di tempat wisata ini. Air yang mengisi kolam renang Lembur Kuring berasal dari mata air panas alami. Karena bebas kaporit, airnya terasa sangat ringan, nyaman sekali.  Cocok jika kita ingin bersantai sebentar sambil melepas lelah. Ditambah lagi kita akan disuguhi pemandangan bukit-bukit berjajar di sekeliling pemandian air panas ini. Untuk menikmati hangatnya air di Lembur Kuring, kita cukup menyisihkan Rp 8.000,00. Tips-nya cuma satu: jangan ke sana sewaktu matahari sedang berada tepat di atas kita. Kita akan terlena dengan air kolamnya hingga tak sadar kalau kulit mulai terbakar.

Situ Bagendit
Situ (danau) Bagendit, ya tempat wisata kedua adalah danau di wilayah Kabupaten Garut. Nama Situ Bagendit diambil dari legenda yang ada di tempat wisata ini, silakan ditengok di sini. Di sekeliling danau ada taman bermain yang memang tidak terlalu luas, tapi lumayan lah. Ayunan, perosotan, kereta mini, dan tidak lupa penjual-penjual mainan yang berjajar. Untuk danaunya sendiri, selain bisa jadi pemandangan, kita juga bisa sejenak mengarungi Situ Bagendit ini. Ada dua pilihan, naik sepeda air (perahu bebek) dengan muatan dua orang, atau rakit beramai-ramai maksimal delapan orang. Sediakan uang Rp 15.000,00 jika kita memilih sepeda air, maka  kita bisa sepuasnya mengarungi danau ini. Sedangkan harga sewa untuk rakit Rp 35.000,00 dengan durasi dua jam. Di tengah perjalanan, kita bisa berhenti untuk mampir di warung kopi tengah danau. Unik bukan? Biaya masuk obyek wisata ini pun cukup terjangkau, Rp 3.000,00.


Mengarungi danau dengan sepeda air
Warung terapung

Chocodot
Kalau yang satu ini adalah tempat belanja oleh-oleh khas Garut. Produk andalannya, coklat isi dodol. Kuliner ini memang banyak ditemui di sepanjang jalan, tapi karena salah seorang teman sudah browsing sewaktu masih di Jogja, jadi kami fokus untuk mengunjungi Chocodot. Coklat isi dodol bisa dibilang merupakan cara unik untuk mempertahankan kudapan khas Garut, yaitu dodol, dengan lebih modern karena berbalut coklat. Dibungkus dengan menampilkan informasi menarik tentang Garut, dalam coklat batangan kita akan menemukan sepotong dodol sebagai penanda sisi tradisional kuliner ini. Selain bungkusnya yang menarik, Chocodot juga tersedia dalam berbagai varian rasa: dodol buah, dodol kopi, coklat putih, dan lain sebagainya. Selain coklat dodol, brownies isi dodol merupakan pilihan lain yang cukup menarik di gerai oleh-oleh ini.
Boleh ya nampang dikit... :p
Sebenarnya masih banyak tempat wisata di Garut yang menunggu untuk dikunjungi. Namun, berhubung perjalanan ini  memang direncanakan sebagai short trip, maka kami harus menahan keinginan itu. Sedikit tambahan, sewaktu menjelajahi jalanan kabupaten ini saya sempat heran karena hampir tidak pernah menemukan lampu merah, bahkan di simpang lima sekalipun. Ternyata, di Garut memang hanya ada dua lampu merah! Hebatnya, kendaraan-kendaraan di sana bisa tertib tanpa harus terlalu sering membunyikan klakson. Menarik sekali…. Semoga lain kali bisa berkunjung ke sana lagi. Dan semoga tulisan ini bisa menambah sedikit referensi untuk menjejakkan kaki. :D

3 comments: