Saya sendiri tidak mengikuti perkembangan K-Pop meski adik
saya merupakan penggemar berbagai hiburan dari Negeri Ginseng ini. Sebenarnya,
K-Pop juga bukan tema utama postingan saya kali ini. Hanya ada sedikit benang
merah saja dari apa yang ingin saya tuliskan kali ini. Budaya pop Korea begitu
mendunia karena banyak yang menyukainya, suka. Nah, kata terakhir ―suka―inilah
yang akan jadi tema dalam postingan ini.
Saya sudah mengenal
Harry Potter sejak SD. Berbekal akses yang cukup mudah ke Perpustakaan Daerah
Sleman, saya mulai membaca seri Harry Potter sejak SMP. Dari pertama kali membacanya, saya langsung tahu kalau saya suka. Beruntung banyak teman
saya yang juga suka Harry Potter, baik buku maupun filmnya. Jadilah kami sering
berbincang bersama.
Hingga suatu hari, sebagai puncak dari kesenangan kami akan
tokoh fiksi ini, kami memutuskan untuk mengirim surat pada Harry Potter. Dengan
kemampuan Bahasa Inggris seadanya, kami tulis surat masing-masing. Bersama-sama
pergi ke kantor pos dan harap-harap cemas menunggu balasan. Oya, waktu itu kami
masih mengira surat tersebut benar-benar akan sampai di tangan Harry Potter
a.k.a Daniel Radcliffe. (Ngaku deh, pasti banyak juga kan yang pernah ngelakuin
hal-hal semacam ini… :p)
Gayung bersambut, saya dan teman-teman dapat surat balasan.
Yang lebih menggembirakan, saya hanya sekali kirim surat, tapi dua kali dapat
balasan! Balasan pertama adalah kartu tahun baru, beberapa hari (atau minggu)
setelahnya saya dapat balasan kedua, surat plus foto. Hehe…
Sekarang sudah bertahun-tahun sejak saya terima surat
balasan dari Harry Potter. Sudah lama juga sejak saya sadar bahwa suratnya
hanya sampai ke petugas yang khusus mengurusi bagian itu. Namun, surat-surat
itu masih ada, utuh. Sebagai pelengkap nostalgia, saya pajang deh hasil
coba-coba berhadiah waktu itu :D
haha, udah berjamur gini... |
No comments:
Post a Comment