Saya suka jalan-jalan, suka sekali. Saya suka datang ke
tempat-tempat baru dan melihat suasana disana. Karena hobi ini, saya pun
merelakan diri menjadi ‘penyusup’ di kelompok KKN teman saya, Luki, yang ingin
berkunjung ke tempat KKN-nya. Bersama Luki dan teman-teman lain, Selasa (21/02)
saya pun berangkat menuju Desa Cetho yang terletak di Kabupaten Karanganyar.
Desa Cetho berada di kaki Gunung Lawu dengan mayoritas penduduk
beragama Hindu. Di desa ini terdapat pula candi dengan nama yang sama, yakni
Candi Cetho. Kami berkunjung ke desa ini ketika warga sedang mengadakan Bersih
Desa. Sudah tradisi di sana, setiap penyelenggaraan Bersih Desa akan diadakan
pagelaran wayang semalam suntuk.
Kami sampai di Cetho ketika matahari sudah terbenam. Setelah
beristirahat sebentar, kami segera menuju tempat pagelaran wayang yang tak jauh
dari rumah kami menginap. Cukup lama menunggu, akhirnya pagelaran wayang
dimulai. Meski tak mengerti keseluruhan jalan cerita dan berkali-kali mengantuk
di tengah pertunjukan, saya cukup menikmati pagelaran wayang ini. Hujan turun
sangat deras di tengah-tengah pertunjukan, tapi warga tetap antusias
menyaksikan pagelaran wayang yang dibawakan oleh dalang asal Sragen tersebut. Karena
hari sudah larut malam, akhirnya sekitar pukul 01.30 WIB saya dan teman-teman
memutuskan untuk kembali ke rumah dan beristirahat.
Dalam perjalanan menuju rumah inilah saya menemukan satu hal
yang sangat menarik di Cetho. Hujan sudah berhenti saat itu, bintang-bintang
bersinar sangat terang karena keadaan sangat gelap. Rasanya seperti berjalan
dipayungi bintang yang tak ada habis-habisnya. Tak berhenti di situ saja,kami
pun disuguhi pemandangan lampu-lampu dari kota yang sudah tertidur lelap, jauh
di bawah desa ini. Ribuan lampu seakan berkompromi dengan bintang-bintang yang
ada. Tak mau berebut sinar, tapi bekerja sama untuk menghasilkan pemandangan
yang menakjubkan. Sungguh pemandangan yang jarang ditemui di kota yang telah
hiruk pikuk oleh penerangan.
Esoknya, kami mengunjungi Candi Cetho. Candi ini terletak di
bagian paling atas dari Desa Cetho. Candi yang berlatarbelakang agama Hindu ini
masih diselimuti kabut pagi itu. Candi ini terbagi dalam beberapa tingkatan, di
salah satu tingkat kita akan menemui arca lingga yoni dan kura-kura yang cukup
besar. Namun, tingkat paling atas tertutup untuk umum. Setelah berkeliling
sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan ke sisi lain dari candi ini, yaitu Puri
Saraswati. Beberapa bagian yang ada di puri ini adalah Puri Taman Saraswati dan
Sendang Pundi Sari. Baik Candi Cetho maupun Puri Saraswati akan menjadi tempat
yang cocok bagi siapapun penikmat wisata candi.
|
Candi Cetho berselimut kabut |
|
Perkebunan sayur di sekitar Cetho |
Selesai mengunjungi kedua situs itu, kami pun bersiap-siap
pulang. Namun, wisata kali ini belum selesai. Dalam perjalanan pulang kami
singgah ke Air Terjun Parang Ijo yang terletak tak terlalu jauh dari Desa
Cetho. Untuk menikmati segarnya air di Parang Ijo, kita cukup membayar Rp
2.500,00. Air terjunnya memang tidak terlalu besar, tapi tempat ini cocok kalau
kita ingin sejenak refreshing bersama
keluarga ataupun sahabat. Selain udaranya yang sejuk, untuk mencapai air terjun
ini pun cukup mudah karena jarak dari tempat parkir ke air terjun cukup dekat.
Ditambah lagi sudah ada jalan setapak yang memudahkan kita berjalan. Setelah
puas menikmati pemandangan dan bermain air, akhirnya kami benar-benar memulai
perjalanan pulang. Jika ada yang
tertarik datang ke tempat-tempat ini, pastikan kendaraan kita dalam kondisi
prima, karena akan melewati jalan naik turun khas kaki gunung. Selain itu,
siapkan pula baju hangat untuk menyambut udara dingin di tempat ini.
|
Air Terjun Parang Ijo |
Terima kasih teman-teman KKN Cetho: Luki, Asta, Galih, Dira,
Icha, Dewi, Tiwi, dan calon penerus KKN Cetho: Adit. Terima kasih juga untuk
teman-teman PWK yang turut menyemarakkan suasana. Sungguh wisata singkat yang
menyenangkan. :)
Suka sama kata2 ini "tak mau berebut sinar, tapi bekerja sama untuk menghasilkan pemandangan yang menakjubkan." ahahahaha :)
ReplyDeletekpan2 main lagi yaa :p
haha, mencoba puitis seperti kamu luk :p
Deleteokee, ayoook ditunggu undangan2 selanjutnya haha..