Tinggal beberapa jam menjelang subuh ketika kami serombongan
tiba di basecamp Gunung Gede. Hawa panas Jakarta segera digantikan dengan
dinginnya udara khas pegunungan. Kami beristirahat sebentar di sana, kurang
lebih jam 7 pagi pendakian pun dimulai.
Pendakian dimulai dengan melapor di pos terlebih dahulu.
Petugas memeriksa Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) di rombongan
kami. Agak lama kami berhenti di pos, karena anggota rombongan yang memakai
sandal harus menulis surat pernyataan dulu. Saran buat siapapun yang mau naik
Gunung Gede, pakai sepatu ya kalau tidak mau repot berurusan dengan petugas
pos. Sandal apapun, termasuk sandal gunung ternyata tidak boleh dipakai selama
pendakian Gunung Gede. Alat mandi seperti sabun, sampo, pasta gigi juga akan
diambil petugas di sini. Setelah semua urusan di pos selesai, barulah kami
benar-benar mulai mendaki.
Kebanyakan rombongan ini isinya orang-orang yang sudah
sering, atau minimal pernah naik gunung. Cuma saya dan beberapa orang yang sama
sekali belum pernah, hehe… Untungnya jalannya nggak terlalu cepat. Kami mendaki
via Gunung Putri, medannya cukup terjal dan melelahkan. Tapi katanya kalau
lewat Gunung Putri ini waktu tempuhnya lebih cepat.
Cukup lama perjalanan kami, kurang lebih pukul 15.00
akhirnya kami mulai bertemu dengan jalan setapak yang datar. Energi seperti
terisi kembali. “Ayo, sebentar lagi kok,” kata beberapa pendaki yang kami
temui. Benar saja, tak lama kemudian, saya melihat tanah lapang yang luaaasss
sekali. Banyak bunga edelweis di mana-mana. Cantik, puas. Itu kesan pertama
saya saat tiba di tempat tersebut, Surya Kencana. Padang edelweis khas Gunung Gede. Aaah, ternyata saya bisa juga
naik gunung. Walaupun saat itu memang belum sampai puncaknya.
Sesampainya di Surya Kencana, kami nggak langsung melanjutkan perjalanan ke puncak. Kami bermalam dulu di sini. Sudah ada banyak sekali tenda dari pendaki yang lain. Rombongan kami juga mulai mendirikan tenda, mengambil air di mata air, dan menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak. Beruntungnya kami bisa lihat sunset di situ. Bagus banget! Pemandangan edelweis di mana-mana juga semakin mempercantik suasana sore itu. Kesan lain yang nggak bisa dilupakan: dingin banget!! Saat itu memang masih musim kemarau. Bahkan, saat bangun di pagi harinya, tenda kami diselimuti lapisan es yang tipis. Mungkin itu adalah malam terdingin yang pernah saya alami.
Pagi hari sebelum naik ke puncak, kami sarapan dulu di Surya
Kencana. Makanan melimpah di pagi itu. Perut kenyang, waktunya beres-beres.
Kurang lebih pukul 09.30, perjalanan menuju puncak pun dimulai. Perjalanan ini
juga kami (atau saya?) tempuh dengan santai. Jalan bentar, kalau capek ya
berhenti dulu. Hehe… Lagi-lagi kami banyak bertemu dengan pendaki yang baru
turun dari puncak. Tak jarang mereka ikut menyemangati, bilang kalau sebentar
lagi kami akan sampai ke puncak. Setelah kira-kira satu jam perjalanan, pepohonan
di sekitar kami mulai jarang. Sinar matahari semakin terang. Dan akhirnya,
selamat datang di puncak Gunung Gede! Inilah puncak pertama saya, dan semoga
bukan satu-satunya. :))
Rasanya puas banget, akhirnya salah satu wishlist utama saya bisa terpenuhi. Dari puncak terlihat Surya Kencana tempat kami berkemah semalam. Kawah yang cukup besar menganga tepat di hadapan kami. Suasana di puncak cukup ramai. Setelah beristirahat sejenak, kami pun bersiap-siap turun. Kali ini perjalanan kami melewati jalur Cibodas. Banyak yang kami alami selama perjalanan turun. Mulai dari melewati sumber mata air panas yang sangat menakjubkan tapi juga menegangkan (kami harus melewati batu-batu di puncak air terjun dan berpengangan tali). Sampai menyusul teman yang tertinggal rombongan karena kakinya terkilir.
Namun, di luar semua hambatan itu, saya seneng banget
bisa ikut naik Gunung Gede bersama rombongan ini. Bertemu teman-teman baru yang
sangat care, semakin mengenal kepribadian orang, mendapat pengalaman baru yang
nggak bisa setiap waktu kita alami. Kata seorang teman, ”orang bakal kelihatan
kepribadian aslinya waktu traveling.” Yap, saya setuju. Terima kasih buat semua
teman yang sudah menemani pendakian pertama saya. Akhirnya, 'mendaki gunung' bisa tercoret dari daftar things-to-do saya, checked. Terima kasih (banyak banget) buat Mufid yang sudah
bantuin mulai dari cari peralatan, packing, dan jagain banget selama
perjalanan. I really appreciate it. Kemarin itu benar-benar perjalanan yang menyenangkan. Dan, saya
nggak kapok kok diajak naik gunung lagi. :D